Kamis, 19 Mei 2011

Walimatul Ursy

Apa yang sebaiknya dilakukan pada saat walimah? Siapa yang sebaiknya diundang untuk menghadiri walimah?


Kata walimah sudah cukup popular di masyarakat, walimah merupakan perayaan yang dilakukan pada momen-momen tertentu. Walimah yang dimaksud disini adalah walimah yang dilakukan oleh pengantin setelah melakukan akad nikah. Para ulama memasukkan walimah sebagai suatu yang wajib, hal ini didasarkan atas hadits berikut ini. Tatkala telah selesai meminang Aisyah, Rasulullah saw bersabda,’Untuk satu pengantin (dalam riwayat lain disebutkan sepasang pengantin) harus diadakan walimah’(lihat hadits riwayat Ahmad dan Thabrani)

Pernikahan sebagai momentum yang sacral berkecenderungan dilakukan secara berlebih-lebihan. Berikut ini beberapa penjelasan tentang walimah pada masa rasulullah saw, yang dapat dijadikan panduan dalam melakukan walimah:


Dilaksanakan setelah akad nikah
Diriwayatkan Anas, ia berkata,’Tatkala Rasulullah saw menikahi seorang perempuan, Beliau mengutus saya untuk mengundang orang-orang makan’ (lihat hadits riwayat Bukhari dan Baihaqi). Tentang berapa lama walimah itu dilakukan, Rasulullah saw pernah melakukannya selama tiga hari,’Tatkala Nabi saw menikahi Shafiyyah, Beliau menjadikan pembebasan dirinya sebagai mahar. Beliau mengadakan walimah selama tiga hari’(HR. Abu Ya’la)

Hendaknya mengundang orang-orang shalih (baik miskin ataupun kaya)
Rasulullah saw pernah bersabda,’Bersahabatlah dengan orang-orang mukmin, dan usahakanlah makananmu hanya dimakan oleh orang-orang yang bertakwa’ (HR. Abu Dawud). Hadits ini memberi penjelasan bagaimana seharusnya seorang mukmin dengan mukmin lainnya.

Ada perayaan walau hanya seekor kambing
Tatkala Abdurrahman bin auf hijrah ke Madinah, Rasulullah saw mempersaudarakannya dengan Sa’ad bin Ar Rabi’ Al Anshari (Saad mengajak Abdurrahman kerumahnya, Saad menyuguhkan makanan lalu keduanyapun makan bersama) Saad berkata,’Wahai saudaraku, saya adalah penduduk Madinah yang paling kaya. Silakan tengok harta-hartaku, lalu ambillah sepruhnya. Aku juga mempunyai dua isteri (sedangkan engkau adalah saudaraku karenaAllah dan engkau belum punya isteri). Siapa diantara keduanya menarik hatimu (katakanlah kepadaku), yang telah engkau pilih itu akan aku cerai, (lalu bila ‘iddahnya sudah selesai silakan engkau nikahi). Abdurrahman menjawab,’(tidak usah begitu, demi Allah) semoga Allah memberkahi isteri dan hartamu. Tunjukkan saja kepadaku pasar’.

Merekapun menunjukkan pasar, lalu Abdurrahman pergi ke pasar. Di sana dia melakukan jual-beli dan mendapatkan keuntungan (selanjutnya dia pergi secara rutin ke pasar). Kadang-kadang dia membawa sedikit keju dan minyak samin (dari sisa dagangannya untuk keluarganya). Hal itu berlangsung lama sesuai dengan yang dikehendaki Allah. Suatu ketika datang Rasulullah saw dengan pakaian yang penuh dengan noda-noda minyak wangi ja’faran, Rasulullah saw bertanya kepadanya,’Ada apa denganmu?. Abdurrahman menjawab,’Wahai Rasulullah saw, saya telah menikah dengan wanita (Anshar)’ Beliau bertanya,’Apa maskawinnya?’. Dia menjawab,’Emas satu nawat’. Beliau bersabda,’Semoga Allah memberkahi pernikahanmu. Adakanlah walimah meskipun hanya dengan seekor kambing’ Abdurrahman berkata,’Kiranya saya ingin bisa mengangkat batu yang di bawahnya bisa kutemukan (emas dan perak)’(Lihat hadits riwayat Bukhari)

Dalam hadits yang cukup panjang terdapat banyak pelajaran yang bisa diambil didalamnya. Mulai tentang persaudaraan yang diikat oleh aqidah islamiyah, keutamaan bekerja daripada meminta, kesabaran dalam bekerja, jenis mas kawin dalam pernikahan, dan walimah dalam suatu pernikahan. Saat ini walimah sudah menjadi sesuatu yang biasa dilaksanakan dalam masyarakat, namun didalam pelaksanaannya terdapat banyak pelanggaran norma-norma agama. Pelanggaran dimulai dari tampilnya musik-musik hiburan yang melalaikan dari mengingat Allah, makan sambil berdiri, kemubadziran hidangan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Walimah harus kita lakukan dan norma-norma agama yang lainpun tetap menjadi kewajiban kita untuk menjaganya!

Selasa, 03 Mei 2011

Ketika Arti Cinta Itu Datang


Ketika Aku menciptakan langit dan bumi. Aku berfirman dan jadilah.
Ketika Aku menciptakan pria, Aku membentuknya dan
meniupkan nafas kehidupan ke lubang hidungnya.
Tetapi engkau, wanita, Aku menghiasmu setelah Aku meniupkan nafas kehidupan ke
pria karena lubang hidungmu terlalu lembut.
Aku membiarkan pria tertidur dengan nyenyak sehingga Aku dapat dengan
sabar dan sempurna membentuk engkau. Pria Aku buat tertidur supaya dia tidak
dapat mencampuri.

Dari satu tulang, Aku menghiasmu.
Aku memilih tulang yg melindungi kehidupan pria.
Aku memilih tulang rusuk, yg melindungi jantung dan paru2 dan
mendukungnya, sebagaimana yg harus kamu lakukan.
Dari satu tulang ini, Aku membentukmu dengan sempurna dan cantik.

Sifatmu adalah seperti tulang rusuk, kuat tetapi lembut dan mudah patah.
Engkau menyediakan perlindungan utk organ paling lembut dari pria,
hati/jantungnya.
Jantungnya adalah pusat dari kehidupannya, paru2nya menggenggam nafas
kehidupan.
Tulang rusuk akan membiarkan dirinya patah sebelum ia mengijinkan
kerusakan terjadi pada jantung.
Dukunglah pria sebagaimana tulang rusuk melindungi tubuhnya.


Engkau tidak diambil dari kakinya utk menjadi alasnya, tidak juga diambil
dari kepalanya utk menjadi atasannya.
Engkau diambil dari sisinya, utk berdiri di sebelahnya dan dipeluk dengan erat.
Engkau adalah malaikat-KU yg sempurna.
Engkau adalah gadis kecilku yg cantik.
Engkau telah tumbuh menjadi wanita yg sempurna, dan mata-KU terpuaskan
ketika Aku melihat hati dan paras wajahmu yang cantik.

Matamu -- jangan mengubahnya.
Bibirmu sangat cantik ketika mengucapkan doa.
Hidungmu sangat sempurna dlm bentuk.
Tanganmu sangat lembut utk disentuh.
Aku telah memberi perhatian pada wajahmu saat engkau tertidur.
Aku menggenggam hatimu dekat dengan-KU.
Dari semua yg hidup dan bernafas, engkau adalah yg paling mirip dgn Aku.
Adam berjalan bersamaku di hari yg dingin dan dia kesepian.
Dia tidak dpt melihat ataupun menyentuh-KU.
Dia hanya dapat merasakan-KU.
Jadi semua yang aku ingin Adam berbagi denganku, Aku membentuknya di dalam kamu.
Kekuatan-KU, kemurnian-KU, cinta-KU, perlindungan-KU dan dukungan-KU.
Engkau adalah istimewa krn engkau adalah perpanjangan tangan-KU.

Pria melambangkan citra-KU dan wanita melambangkan perasaan-KU.
Bersama2... kalian melambangkan TUHAN yg sejati.
Jadi .......
Pria - perlakukan wanita dengan baik.
Cintailah dia, hormatilah dia, krn ia lembut.
Menyakitinya, berarti engkau menyakiti-KU.
Apa yg engkau lakukan kepadanya, engkau melakukan-nya kepada-KU.
Jika engkau menghancurkannya, engkau hanya menghancurkan hatimu sendiri,
hatimu .... yg juga hatinya.

Wanita, dukunglah pria. Dlm kesederhanaan, Tak pantas engkau sombong, angkuh dan tinggi hati padanya, karena kau terbuat dari tulang rusuknya tunjukkan kepadanya kekuatan, jadikanlah pria sabar dikala dia goyah dan kehilangan arah berikanlah
Dia perasaan yg telahku berikan kepadamu.
dalam kesunyian, tunjukkan kekuatanmu.
dalam cinta, tunjukkan kepadanya bahwa engkau adalah tulang rusuknya yg
melindungi tubuhnya.

Jadikanlah sebuah suasana begitu indah didalam setiap perjumpaan dan percakapanmu dengan pria. Dialah pelindungmu, dialah panutanmu, dialah pemimpin keluargamu dialah kalifah bagi dirimu dan seluruh dunia ini.

Ku jadikan pria dan wanita tidak lain adalah untuk berpasang-pasangan oleh karena itu cintailah cinta roh yang tak pernah menampakkan wujud tapi nyata adanya junjunglah sucinya cinta disetiap langkah dan doamu agar engkau mendapatkan kedamaian dan kebahagian didunia.

“Seperti inilah aku menuangkan apa yang ada dihati dan pikiranku dalam sebuah kata-kata yang semoga membawa manfaat. Dan kupersembahkan kepada yang tercinta.

CREATED BY :
Taufan Yoga Hertayana,Skom
Survey Departement / Data

’terima kasih cinta...................
roh yang tak pernah mati dan tak akan mati yang selalu menemani setiap langkahku dan keluh kesahku yang selalu kusandarkan setiap rasa bahagia dan kecewaku sehingga sampai saat ini masih tetap tegap dan tegar berdiri menjalani hidup sampai sekarang ini yang selalu menjunjung sebuah sucinya cinta semoga selalu terjaga kesucian hatiku untuk ku persembahkan kepada yang tercinta dan yang mencintaiku untuk menemani jasadku sampai ajal menjemputku semoga tak ternoda adanya semoga abadi selamanya ”salam sayang dan cinta selalu untukmu yang selalu mencintaiku forever in my heart I belive you can understand with mylove without your love I can’t give better in my live”.

Bila malam ini kamu merasa sendiri yakinlah yang kamu butuhkan hanya seorang teman yang dapat membuat kamu dapat berbagi dan bila malam ini kau merasa bersedih yakinlah yang kamu butuhkan hanyalah seseorang yang dapat membuatmu tertawa dan tersenyum

Yakinlah kamu tidak sendiri karena banyak orang yang kini sedang merasakan seperti apa yang kamu rasakan jadi tetaplah tegar setegar matahari yang selalu memancarkan sinarnya walaupun hari mendung dan tetaplah seperti rembulan yang selalu menerangi malam walaupun terasa sunyi.

Senin, 02 Mei 2011

Bukan Aku Tak Cinta

"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita
cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal".
Pikirkan sebelum semuanya menjadi terlambat.

"Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita
cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal".
Pikirkan sebelum semuanya menjadi terlambat.

Bukan Aku Tak Cinta

Cassie menunggu dengan antusias. Kaki kecilnya bolak-balik melangkah dari ruang tamu ke pintu depan. Diliriknya jalan raya depan rumah. Belum ada. Cassie masuk lagi. Keluar lagi. Belum ada. Masuk lagi. Keluar lagi. Begitu terus selama hampir satu jam. Suara si Mbok yang menyuruhnya berulang kali untuk makan duluan tidak digubrisnya. Pukul 18.30. Tinnn........... Tiiiinnnnn.............. !! Cassie kecil melompat girang! Mama pulang! Papa pulang! Dilihatnya dua orang yang sangat dicintainya itu masuk ke rumah. Yang satu langsung menuju ke kamar mandi. Yang satu menghempaskan diri di sofa sambil mengurut-urut kepala. Wajah-wajah yang letih sehabis bekerja seharian, mencari nafkah bagi keluarga. Bagi si kecil Cassie juga yang tentunya belum mengerti banyak. Di otaknya yang kecil, Cassie cuma tahu, ia kangen Mama dan Papa, dan ia girang Mama dan Papa pulang. "Mama, mama.... Mama, mama...." Cassie menggerak-gerakkan tangan Mama. Mama diam saja. Dengan cemas Cassie bertanya, "Mama sakit ya? Mananya yang sakit? Mam, mana yang sakit?" Mama tidak menjawab. Hanya mengernyitkan alis sambil memejamkan mata. Cassie makin gencar bertanya, "Mama, mama... mana yang sakit? Cassie ambilin obat ya? Ya? Ya?"
Tiba-tiba... "Cassie!! Kepala mama lagi pusing! Kamu jangan berisik!" Mama membentak dengan suara tinggi. Kaget, Cassie mundur perlahan. Matanya menyipit. Kaki kecilnya gemetar. Bingung. Cassie salah apa? Cassie sayang Mama... Cassie salah apa? Takut-takut, Cassie menyingkir ke sudut ruangan. Mengamati Mama dari jauh, yang kembali mengurut-ngurut kepalanya. Otak kecil Cassie terus bertanya-tanya: Mama, Cassie salah apa? Mama tidak suka dekat-dekat Cassie? Cassie mengganggu Mama? Cassie tidak boleh sayang Mama? Berbagai peristiwa sejenis terjadi. Dan otak kecil Cassie merekam semuanya.

Maka tahun-tahun berlalu. Cassie tidak lagi kecil. Cassie bertambah tinggi. Cassie remaja. Cassie mulai beranjak menuju dewasa. TIN TIIIN ! Mama pulang. Papa pulang. Cassie menurunkan kaki dari meja. Mematikan TV. Buru-buru naik ke atas, ke kamarnya, dan mengunci pintu. Menghilang dari pandangan. "Cassie mana?". "Sudah makan duluan, Tuan, Nyonya."
Malam itu mereka kembali hanya makan berdua. Dalam kesunyian berpikir dengan hati terluka: Mengapa anakku sendiri, yang kubesarkan dengan susah payah, dengan kerja keras, nampaknya tidak suka menghabiskan waktu bersama-sama denganku? Apa salahku? Apa dosaku? Ah, anak jaman sekarang memang tidak tahu hormat sama orangtua! Tidak seperti jaman dulu.

Di atas, Cassie mengamati dua orang yang paling dicintainya dalam diam. Dari jauh. Dari tempat dimana ia tidak akan terluka. Mama, Papa, katakan padaku, bagaimana caranya memeluk seekor landak?

Sumber: Disadur dari "Tulang Rusuk", oleh Michael, diadaptasi oleh Ev. Sugeng Wiguno
Cassie menunggu dengan antusias. Kaki kecilnya bolak-balik melangkah dari ruang tamu ke pintu depan. Diliriknya jalan raya depan rumah. Belum ada. Cassie masuk lagi. Keluar lagi. Belum ada. Masuk lagi. Keluar lagi. Begitu terus selama hampir satu jam. Suara si Mbok yang menyuruhnya berulang kali untuk makan duluan tidak digubrisnya. Pukul 18.30. Tinnn........... Tiiiinnnnn.............. !! Cassie kecil melompat girang! Mama pulang! Papa pulang! Dilihatnya dua orang yang sangat dicintainya itu masuk ke rumah. Yang satu langsung menuju ke kamar mandi. Yang satu menghempaskan diri di sofa sambil mengurut-urut kepala. Wajah-wajah yang letih sehabis bekerja seharian, mencari nafkah bagi keluarga. Bagi si kecil Cassie juga yang tentunya belum mengerti banyak. Di otaknya yang kecil, Cassie cuma tahu, ia kangen Mama dan Papa, dan ia girang Mama dan Papa pulang. "Mama, mama.... Mama, mama...." Cassie menggerak-gerakkan tangan Mama. Mama diam saja. Dengan cemas Cassie bertanya, "Mama sakit ya? Mananya yang sakit? Mam, mana yang sakit?" Mama tidak menjawab. Hanya mengernyitkan alis sambil memejamkan mata. Cassie makin gencar bertanya, "Mama, mama... mana yang sakit? Cassie ambilin obat ya? Ya? Ya?"
Tiba-tiba... "Cassie!! Kepala mama lagi pusing! Kamu jangan berisik!" Mama membentak dengan suara tinggi. Kaget, Cassie mundur perlahan. Matanya menyipit. Kaki kecilnya gemetar. Bingung. Cassie salah apa? Cassie sayang Mama... Cassie salah apa? Takut-takut, Cassie menyingkir ke sudut ruangan. Mengamati Mama dari jauh, yang kembali mengurut-ngurut kepalanya. Otak kecil Cassie terus bertanya-tanya: Mama, Cassie salah apa? Mama tidak suka dekat-dekat Cassie? Cassie mengganggu Mama? Cassie tidak boleh sayang Mama? Berbagai peristiwa sejenis terjadi. Dan otak kecil Cassie merekam semuanya.

Maka tahun-tahun berlalu. Cassie tidak lagi kecil. Cassie bertambah tinggi. Cassie remaja. Cassie mulai beranjak menuju dewasa. TIN TIIIN ! Mama pulang. Papa pulang. Cassie menurunkan kaki dari meja. Mematikan TV. Buru-buru naik ke atas, ke kamarnya, dan mengunci pintu. Menghilang dari pandangan. "Cassie mana?". "Sudah makan duluan, Tuan, Nyonya."
Malam itu mereka kembali hanya makan berdua. Dalam kesunyian berpikir dengan hati terluka: Mengapa anakku sendiri, yang kubesarkan dengan susah payah, dengan kerja keras, nampaknya tidak suka menghabiskan waktu bersama-sama denganku? Apa salahku? Apa dosaku? Ah, anak jaman sekarang memang tidak tahu hormat sama orangtua! Tidak seperti jaman dulu.

Di atas, Cassie mengamati dua orang yang paling dicintainya dalam diam. Dari jauh. Dari tempat dimana ia tidak akan terluka. Mama, Papa, katakan padaku, bagaimana caranya memeluk seekor landak.
``