Selasa, 14 Februari 2012

“MIMPI TERINDAH”


Mimpi Terindah
Ketika kutemui dirimu dalam mimpi, kulihat sosok dirimu yang lebih sempurna yang memberikan ku banyak inspirasi untuk ku. Ketika ku harus meninggalkan mimpi terindah ini karena kewajibanku kepda ALLAH, ku akan mendoakan mu dalam setiap sujud ku.
Mimpi yang membuat ku lebih terinspirasi akan dirimu  yang menurutku lebih sempurna. Setiap malam aku mimpi akan ikhwan itu. Dalam mimpi tersebut ikhwan itu tampak lebih sempurna. Malam itu akhwat bermimpi :
Aku bertemu akan dirimu:
Ikhwan :”ahlan wasahlan wasahlan?”
Akhwat :”ahlan bika “
Ikhwan :”kayfa haluk ya ukhti?”
Akhwat :”bigayri Alhamdulillah”
Setiap aku bermimpi akan dirimu adzan subuh selalu berkumandang. Aku pun bangun untuk menunaikan panggilan Allah yang wajib untuk dilakukan oleh umat Islam. Mimpi akan dirimu, merupakan mimpi yang terindah diantara semua mimpiku. Aku tidak dapat memendam cerita mimpi ini sendiri. Rasanya aku ingin menceritakan kepada sahabat-sahabatku.
Aisyah : “Ukhty, tadi malam aku sempat bermimpi sosok seorang ikhwan yang tampak begitu sempurna. Dia yang mampu menjagaku dikala aku sedih dan senang. Menurut ukhty gimana ?”
Sahabat : “Menurut saya itu merupakan petunjuk yang di berikan Allah kepadamu ukhty semoga  petunjuk yang di berikan Allah merupakan petunjuk yang baik bagimu”
Aisyah : “Amien”
Selain Aisyah yang bermimpi akan seorang ikhwan yang dapat menjaganya dikala senang maupun sedih, seorang lelaki bernama Yusuf pun juga bermimpi hal yang sama dan dalam mimpi tersebut, dia bertemu dengan sosok seorang akhwat yang cantik dan sholehah. Yusuf merasa bahwa akhwat yang dalam mimpinya adalah sosok seorang yang telah digariskan oleh Allah untuk menjadi pendampingnya kelak.
Setiap selesai bermimpi, Yusuf selalu menunaikan shalat meminta hidayah kepada Allah agar diberi petunjuk akan  mimpinya itu.
“Apabila akhwat dalam mimpi itu adalah jodohku maka dekatkanlah aku Ya Allah, tetapi jika dia bukan jodohku maka hindarkanlah mimpi-mimpi ini.”
Setelah Yusuf berdoa, mimpi itu semakin sering datang di setiap tidurnya. Kedua insan ini merasa bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang telah digariskan oleh Allah swt.
Dalam kehidupan keseharian Yusuf, ia tidak ingin berdekatan dengan seorang perempuan karena dia seorang laki-laki yang alim yang tahu batasan antara laki-laki dan perempuan.
Suatu hari, ada seorang wanita yang mencintainya. Namun karena ia tahu bahwa dalam Islam hubungan spesial antara wanita dan pria di luar ikatan pernikahan itu diharamkan. Tetapi wanita tersebut adalah orang yang awam, tidak mempunyai pengetahuan yang banyak masalah agama terkhususnya masalah pacaran menurut pandangan Islam. Sehingga dia ngotot untuk tetap menjalin hubungan dengan Yusuf tersebut karena dia pun mendapat dukungan dari orang tuanya. Wanita tersebut berasal dari keluarga baik-baik dan termasuk keluarga yang berkecukupan. Sementara Yusuf tersebut adalah anak yang begitu sholeh dan patuh terhadap perintah-perintah orang tuanya. Apa pun yang diinginkan oleh orang tuanya, pasti dijalankan.
Suatu saat, ketika orang tua Yusuf tersebut tengah berjalan-jalan ke tempat permandian, mereka bertemu dengan orang tua dari wanita tersebut yang ternyata adalah sahabat baik mereka sejak SMA. Waktu pun berlalu, dan pertemuan antara kedua keluarga tersebut dilakukan untuk membicarakan masalah perjodohan tersebut. Yusuf tak kuasa menolak keinginan orang tuanya. Dengan berat hati ia menerima perjodohan tersebut.
Yusuf : “Aku mau menuruti keinginan Ayah dan Ibu asalkan aku dapat menyelesaikan pedidikan Masterku terlebih dahulu di Kairo, Mesir, apakah Ayah setuju?”
Ayah : “Baiklah, jika itu adalah persyaratan, maka Ayah akan mengizinkannya.”
Yusuf  : “Syukran jazilah Ayah.. J
Sementara itu, akhwat yang ditemuinya dalam mimpi, menjalani kehidupannya sebagai seorang siswi di salah satu madrasah ternama di kotanya. Banyak pria yang menyukai akhwat tersebut. Akan tetapi akhwat ini tidak ingin menjalin hubungan spesial dengan lelaki mana pun. Dia lebih memfokuskan pikirannya ke pelajaran karena ia bercita-cita untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir.
Tahun ini Yusuf pun melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar. Disana ia mefokuskan fikirannya ke studinya agar dapat menjadi lulusan terbaik di Universitasnya. Dan pada tahun berikutnya Aisyah pun menyusul ke Kairo, Mesir.

2 tahun berlalu
Suatu hari, Yusuf menunaikan shalat dhuhur di masjid, dan tanpa sengaja ia melihat gadis impiannya. Matanya tertuju hanya padanya, namun ia segera memalingkan wajahnya dan beristighfar. Ia berdoa dalam hati.
“Allahu Rabbi, jika ini adalah petunjuk yang engkau berikan kepada hamba. Maka berilah petunjuk-petunjuk lainnya agar hamba lebih yakin dengan ini semua.”
Sementara itu, orang tuanya yang berada di Makassar  mendapatkan suatu kabar yang buruk. Wanita yang dijodohkannya dengan anak mereka ternyata memiliki sifat yang buruk. Kebiasaannya yang suka keluar malam dan pulang larut malam. Dan yang paling mengagetkan mereka adalah ternyata wanita itu telah mempunyai seorang kekasih lain. dan ini baru diketahuinya setelah ia menyetujui perjodohan tersebut.
Karena telah mengetahui hal tersebut, orang tuanya ingin bertemu dengan sahabatnya dan membicarakan kembali masalah perjodohan tersebut. Dan akhirnya perjodohan tersebut dibatalkan. Hal ini kemudian dikabarkan kepada anaknya
Beberapa hari kemudian
Yusuf pergi ke sebuah sungai, niat nya sebenarnya untuk menenangkan pikiran. Ternyata  di sungai tersebut ia melihat akhwat yang selalu hadir dalam mimpinya. Ia memandangi akhwat itu dan ingin berkenalan dengannya. Akan tetapi karena malu, sehingga dengan menahan rasa malunya tersebut ia pun menemui akhwat itu dan bertanya serta berkenalan.
Ikhwan : Ma ismuki?
Akhwat : Ismy, Aisyah. Wa anta?
Ikhwan : Ana Yusuf.
Mereka berdua pun berkenalann dan hingga akhirnya mereka saling mengetahui kepribadian masing-masing.
Yusuf : Aku ingin membicarakan tentang sesuatu hal padamu Aisyah, boleh?
Aisyah : Iya, tentang apa itu?
Yusuf : Ini tentang hidayah yang aku peroleh dari sebuah mimpi.
Aisyah : Ough, mmm.. Sebenarnya aku juga ingin menceritakan suatu mimpi padamu.
Yusuf : Ough, kalau begitu silahkan bercerita duluan ukhty.
Aisyah : Tidak. Silahkan akhy saja yang duluan.
Yusuf : Begini… Akhir-akhir ini aku sering bermimpi tentang seorang wanita. Dia selalu hadir dalam mimpiku. Entah apa yang membuatnya selalu hadir dan aku sendiri tidak pernah mengenali dia sebelumnya. Mimpi itu seolah-olah mengisyaratkan bahwa dia adalah jodohku yang telah Allah tetapkan untukku.
Aisyah : Tunggu sebentar… Kenapa mimpi kita bisa sama yach., aku juga bermimpi hal yang sama, dimana aku bertemu dengan seorang ikhwan dan aku tidak pernah bertemu dia sebelumnya. Mungkin Allah memberikan isyarat yang sama dengan mimipimu.
Yusuf : Tapi tahukah engkau Aisyah… kalau..
Aisyah : Kalau apa Yusuf…?
Yusuf : Wajah wanita itu sangat mirip denganmu. Dan inilah alasanku mengapa aku ingin berkenalan denganmu.
Aisyah : Subhanallah.. Allah Maha Besar.. Tahukah engkau kalau wajah yang aku lihat dalam mimpi itu adalah kau..
Yusuf : Segala Puji bagi Allah, Yang mengetahui apa yang tidak diketahui  oleh hambanya. Hari ini Allah telah mempertemukan kita dan membenarkan akan mimpi tersebut. Mimpi yang mengantarkanku pada pelabuhan terakhirku dan pelabuhan terakhirmu. Semuanya telah terungkap ukhty. Aku ingin kau segera menjadi halal bagiku. Bagaimana ukhty??
Aisyah : Jika ini adalah kehendak Allah, Aku juga ingin menjadikan engkau sabagai imamku yang menuntunku kejalan-Nya agar kita berdua saling mencintai karena-Nya.
Yusuf : Terima kasih ukhty atas ucapanmu yang menenangkan hatiku……
Setahun kemudian
Yusuf dan Aisyah balik ke Makassar bersama dan mereka berencana untuk membicarakan semuanya langsung kepada orang tua masing-masing. Pertemuan antara kedua keluarga pun dilakukan. Kata sepakat dan penerimaan lamaran telah berjalan dan disusul dengan resepsi pernikahan. Mereka pun menjadi sebuah keluarga yang bahagia.. JJJ
“HAPPY ENDING “

1 komentar: