Rabu, 16 Maret 2011

PENJAJAHAN BARAT ATAS DUNIA ISLAM DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN NEGARA-NEGARA ISLAM

Priode moderen dalam sejarah Islam bermula dari tahun 1880 M. dan berlangsung sampai sekarang. Di awal priode ini kondisi dunia Islam secara politis berada di bawah penetrasi kolonialisme baru kepada pertengahan abad Ke-20 M, dunia Islam bangkit dari memerdekakan dari penjajahan barat.
Sebagaimana telah disebutkan, ketika kerajaan besar Islam sedang mengalami kemunduran di abad ke-18 M, di awal abad ke-18 M, Eropa mengalami kemajuan pesat. Kerajaan Safawi hancur di awal abad ke-18 M dan kerajaan Munghal hancur pada awal paro kedua abad Ke-19 M di tangan Inggris, yang kemudian mengambil alih kekuasaan di anak benua India. Kekuatan terakhir yang masih disegani adalah kerajaan Usmani di Turki, hingga Turki Usmani mengalami kemunduran. Kelemahan kerajaan Islam itu menyebabkan Eropa dapat mencaplok, menduduki, dan menjajah negeri-negeri Islam dengan mudah.
A. Renaisans Di Eropa
Pada awal kebangkitannya, Eropa menghadapi tantangan yang sangat berat. Di hadapannya masih dapat kekuatan-kekuatan perang Islam yang sulit dikalahkan, terutama kerajaan Usmani yang pusatnya di Turki. Tidak ada jalan lain mereka harus menembus lautan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding yang membatasi gerak mereka. Mereka melakukan berbagai penelitian tentang rahasia alam berusaha menaklukkan lautan, dan menjelajahi benua sebelumnya masih diliputi dunia kegelapan. Setelah Chiristopher Colombus menemukan benua Amerika dan Vasco da Gama menemukan jalan ke Timur melalui tanjung harapan [1498], benua amerika dan kepulauan india setelah jatuh ke bawah kekuasaan Eropa. Dua penemuan itu sungguh tak terkirakan nilainya. Eropa menjadi maju dalam dunia perdagangan karena tidak tergantung lagi pada jalur perdagangan lama yang dikuasai Islam. Dari sinilah terjadi perputaran nasib yang hebat dalam sejarah seluruh umat manusia.
Perekonomian bangsa-bangsa Eropapun semakin maju karena daerah-daerah baru terbuka baginya. Mereka dapat memperoleh kekayaan yang tak berhingga untuk meningkatkan kesajahteraan negrinya. Tatkalah setelah itu, mulailah kemampuan barat melampaui dunia Islam yang sejak lama mengalami kemunduran. Kemajuan barat itu didukung dengan adanaya penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri dan semakin memantap kemajuan mereka. Di sisi lain Eropa juga menguasai Teknologi perkapalan dan kemiliteran sehingga berkembang dengan pesat.
B. Penjajahan Barat Terhadap Dunia Muslim Di Anak Benua India Dan Asia Tenggara
India ketika berada pada masa kemajuan pemerintahan kerajaan Munghal adalah negeri yang kaya dengan hasil pertanian. Hal inilah yang mengundang Eropa yang sedang mengalami kemajuan untuk berdagang kesana. Di awal abad Ke-17 M, Inggris dan belanda mulai menginjakkan kakinya di India. Pada tahun 1611 M. Inggris mendapatkan izin menanamkan modal, dan pada tahun 1617 M belanda mendapatkan izin yang sama.
Kongsi dagang Inggris, British East Company mulai berusaha menguasai wilayah India bagian timur ketika dia merasa cukup kuat. Penguasa setempat berusaha mencoba melawan tetapi tidak berhasil akibatnya daerah-daerah Oudh, Bengal, dan Orissa jatuh ke tangan Inggris. Pada tahun 1803 M, Delhi, ibu kota kerajaan Moghal juga berada di bawah bayang-bayang kekuasaan Inggris, karena bantuan yang diberikan Inggris kepada raja ketika mengalahkan aliansi Sikh-Hindu berusaha menguasai kerajaan. Mulai saat itulah Inggris berusaha mengembang leluasa sayap kekuasaan di anak benua dan sekitarnya. Pada tahun 1842 M, keamiran Muslim di India dikuasainya. Tahun 1857 M kerajaan Munghal di paksa meninggalkan istana, sejak itu India dibawa kekuasaan Inggris yang menegakkan pemerintahannya di sana dan menguasai Afganistan dan kesultanan muslim di masukkan di bawah kekuasan India dan Inggris.
Asia tenggara, negeri tempat Islam baru mulai berkembang yang merupakan daerah rempah-rempah yang terkenal pada masa itu, Eropa malah lebih awal menancapkan kekuasaannya di negeri ini. Hal itu mungkin karena dibandingkan dengan Munghal kerajaan Islam di Asia Tenggara lebih lemah sehingga dengan mudah di taklukkan. Kerajaan Islam Malaka yang berdiri pada awal abad ke-15 M di semenanjung malaka yang strategis dan merupakan kerajaan Islam kedua di Asia Tenggara setelah samudera pasai, ditaklukkan oleh Portugis tahun 1511 M. Sejak itu, peperangan sekali berkobar. Pedagang-pedagang Portugis berusaha menguasai Maluku yang sangat kaya akan rempah-rempah. Penjajahan Portugis yang terlama di Indonesia adalah di Timur-timur.
Pada tahun 1521 M. Spanyol datang ke Maluku dengan tujuan dagang. Spanyol hanya berhasil menguasai Filiphina, termasuk di dalamnya beberapa kerajaan Islam, seperti kesultanan Maguindano, kesultanan Buayan dan kesultanan Sulu.
Akhir abad ke-16 M, giliran Belanda, Inggris, Demark, dan Prancis yang datang ke Asia Tenggara. Akan tetapi dua negara yang disebut terahir tidak berhasil menjajah Asia dan hanya datang untuk berdagang. Belanda datang pada tahun 1595 M dan dengan segera dapat memonopoli perdagangan di kepulauan nusantara. Kongsi dagangan VOC, segera pula memainkan politiknya. Tentu saja kehadirannya ditantang oleh masyarakat, oleh karena itu sering terjadi peperangan antara belanda dengan penduduk, akhirnya peperangan tersebut dimenangkan oleh Belanda. Inggris bahkan juga sempat mengusai seluruh Indonesia untuk jangka waktu yang tidak terlalu lama di awal abad ke-19 M.
C. Kemunduran Kerajaan Usmani Dan Ekspansi Barat Ke Timur Tengah
Kemajuan Eropa dalam teknologi dan militer industri perang membuat kerajaan Usmani menjadikan kecil di hadapan Eropa, akan tetapi nama besar Turki Usmani masih membuat Eropa barat segan untuk menyerang atau mengalahkan wilayah-wilayah kekuasaan yang berada di wilayah Islam. Namun kekalahan besar kerjaan Usmani di Wina tahun 1683 M membuka mata barat bahwa kerajaan Islam telah mundur, sejak itulah Kerajaan Usmani mendapat serangan besar dari barat.
Sejak kekalahan dalam pertempuran wina itu, kerajaan Usmani juga menyadari akan kemundurannya dan kemajuan barat. Usaha-usaha pembaharuan mulai dilaksanakan dengan mengirim duta-duta ke negara Eropa. Terutama Prancis untuk mempelajari suasana kemajuan dari dekat. Celebi Mehmed diutus ke Prancis tahun 1720 M dan diinstruksikan untuk mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan, dan ia kemudian memberi laporan tentang kemajuan tehnik, organisasi angkatan perang moderen dan kemajuan lembaga sosial lainya. Di sisi lain seorang perwira Prancis datang ke Istanbul dalam rangka membentuk korp artileri dan melati tentara Usmani dalam ilmu kemeliteran moderen pada tahun 1729 M. Datang lagi Comte de Bonevel untuk memberi latihan penggunaan meriam moderen. Pada tahun 1734 untuk pertama kalinya sekolah kemiliteran di buka. Usaha pembaharuan ini tidak terbatas dalam bidang militer. Dalam bidang-bidang lain pembaharuan juga dilaksanakan. Dan demikian juga gerakan terjemahan buku-buku Eropa dalam bahasa turki. Meskipun demikian usaha pembaharuan itu bukan saja gagal menahan kemunduran kerejaan turki yang terus mengalami kemerosotan, tapi juga tidak membawa hasil diharapkan.
Penetrasi barat barat ke dunia Islam di Timur tengah pertama-tama dilakukan oleh bangsa Eropa terkemuka Inggris dan Prancis yang memang sedang bersaing sehingga memutuskan hubungan komunikasi. Oleh karena itu pintu gerbang ke India yaitu Mesir harus berada di kekuasaanya. Untuk maksud tersebut Mesir ditaklukkan oleh Mesir pada tahun 1798 M.
Alasan lain Prancis menaklukkan Mesir adalah memasarkan hasil-hasil industri Mesir di samping mudah dicapai dari Prancis juga dapat menjadi sentral aktivitas untuk mendistribusikan barang-barang ke Turki, Syiria Hizaz. Begitu pula ke Timur jauh.
D. Bangkitnya Nasionalisme di Dunia Islam dan Tumbuhnya Gerakan Partai yang Memperjuangkan Kemerdekaan Negara.
Sebagaimana telah disebutkan benturan-benturan Islam dengan kekuatan Eropa telah menyadarkan umat Islam bahwa, mereka memang jauh tertinggal dari Eropa. Untuk memulihkan kembali kekuatan Islam pada umumnya yang dikenal dengan gerakan pembaharuan didorong oleh dua faktor yang saling mendukung, pemurnian ajaran Islam dari unsur-unsur ajaran Islam yang dipandang sebagai penyebab kemunduran Islam dan menimba gagasan-gagasan pembaharuan dalam ilmu pengetahuan barat yang pertama seperti, gerekan Wahabiyyah yang di pelopori oleh Muhammad ibnu Abd-Wahab di Arabiah Syiah Waliyullah dan lain-lain, sedangkan yang kedua tercermin kepada pengiriman para pelajar muslimim oleh penguasa Turki dan Mesir ke negara-negara Eropa untuk menimba ilmu dan dilanjutkan gerakan penerjemahan karya barat ke dalam bahasa Islam. Pelajar-pelajar muslim asal India juga banyak menuntut ilmu ke inggris.
Gerakan pembaharuan itu segera juga memasuki dunia poltik, karena Islam memang tidak bisa dipisahkan dari politik, gagasan politik yang pertama kali dimunculkan Pan-Islamisme (persatuan Islam dunia) yang mula-mula diagungkan oleh gerakan Wahabiyyah dan sanusiyah namun gagasan ini disuarakan dengan lantang oleh tokoh pemikir Islam terkenal Jamaludin Al- Afghani. Al-Afgahni dikenal dengan bapak nasionalisme yang sepenuhnya menyadari akan dominasi barat dan bahayanya. Oleh karena itu dia memperingatkan dunia Islam akan hal itu dan melakukan usaha yang teliti untuk pertahanan. Umat Islam menurutnya harus meninggalkan perselisihan dan harus berjuang bersama-sama.
Gagasan nasionalisme yang berasal dari barat itu masuk ke negeri-negeri muslim melaui persentuhan umat Islam dengan barat yang menjajah mereka dan dipecat banyaknya pelajar muslim yang menuntut ilmu ke eropa dan lembaga-lembaga pendidikan barat yang didirikan di negeri mereka. Gagasan kebangsaan ini pada mulanya mendapat tantangan dari tokoh-tokoh Islam karena dipandang tidak sejalan dengan semangat ukhuawa Islamiyah akan tetapi ia berkembang dengan cepat setelah Pan-Islamisme redup.
Di Mesir benih-benih nasionalisme tumbuh sejak masa Al-Tahtawi [1801-1873] dan jamaludin Al-Afghani yaitu tokoh penggerak terkenal memperjuangkan gagasan ini di Mesir. Kalau di Mesir bangkitnya nasinalisme Arab yang segera menyebar dan mendapat sambutan hangat, sehingga nasionalisme itu terbentuk atas dasar kesamaan bangsa. Demikian pula yang terjadi di Mesir, Syiria, Libanon, Irak Hizas dan Afrika utara. Semangat persatuan itu diperkuat pula dengan berdirinya negara yahudi di tengah-tengah bangsa Arab dan di negeri yang dihuni mayoritasa Arab, namun berbeda dengan negeri-negeri yang menyuarakan aspirasi nasionalnya.


E. Kemerdekaan Negara-Negara Islam Dari Penjajahan
Munculnya gagasan nasionalisme dan diikuti berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam memperjuangkan untuk mewujudkan negara meredeka, yang bebas dari pengaruh politik barat.
Dalam kenyataan memang partai-partai itulah yang melepaskan diri dari penjajah, perjuangan mereka dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan seperti 1) Gerakan politik baik berbentuk diplomasi, 2) Pendidikan serta propoganda dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan. Negara penduduk mayaoritas muslim pertama kali berhasil memproklamasikan kemerdekaanya adalah Indonesia yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia merdeka dari pendudukan Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh negara sekutu akan tetapi, rakyat Indonesia harus mempertahankan kemerdekaannya dengan perjuangan bersenjata selama lima tahun berturut-turut karena Belanda ingin menguasainya, begitu pula di Mesir, di Libiya, Malasyia dan satu-persatu negeri muslim memerdekakan diri dari penjajahan.

Kelompok I:
• Muh. Irfan
• Muh. Yamin
• Muhammad Nur Hadi
• Muhammad
• Munawwar Abd. Hamid
• Musakkir

1 komentar:

  1. artikel yang sangat menarik....jangan lupa mampir di blog saya ya..http://armanyuni.blogspot.com/

    BalasHapus